Dibalik tagar #indonesiaterserah
Dibalik tagar #indonesiaterserah
Lebaran sebentar lagi, rindu kampung halaman ingin segera bersilaturahmi. Orang tua dan sanak saudara telah menanti tapi apadaya corona mengamati.
Relawan gugus depan kita tenaga medis yang sudah berbulan-bulan tidak bisa bertemu keluarga belum lama ini menggaungkan tagar Indonesia Terserah. Tagar ini muncul setelah beberapa video dan foto mall dan pusat perbelanjaan lainya dipenuhi orang-orang yang berburu aksesoris lebaran.
Bahkan di salah satu video ada satu kompi satpol pp yang diusir warga karena dianggap mengganggu aktifitas belanja.
Tahukah para warga budiman bahwa negara kita sedang berduka karena covid 19 telah merenggut 1.000 lebih nyawa warga negara kita dan puluhan ribu lainya yang sedang berjuang melawan ganasnya corona.
Tahukah para warga yang bijaksana bahwa di luar sana seluruh tenaga medis kita sedang berjuang merawat pasien corona yang membuat mereka tidak bisa berjumpa dengan keluarga, memeluk anak-anak mereka dan menangisi kapan ini akan berakhir.
Tahukah para warga yang soleh solehah bahwa di luar sana banyak sekali korban phk, orang-orang dengan penghasilan harian dan orang-orang dengan ketahanan keluarga lemah sedang berjuang mengisi perut mereka agar tidak ada korban pendemi yang meninggal krn kelaparan.
Mungkin mereka tidak tahu, karena tidak punya tv? Atau tidak punya smartphone?? Atau tidak punya kuota internet? Atau tidak punya hati nurani.
Jika rejeki kalian berlebih, sapalah orang-orang di sekitar kalian yang buka puasa dan sahur menantikan uluran tangan. Atau belikan APD utk para nakes kita agar tidak ada lagi nakes yang gugur.
Tidak pedihkah kalian melihat gugurnya salah satu perawat di Surabaya yang tengah hamil 4 bulan???
Tidak terguncangkah kalian saat kisah bayi berusia 10 hari meninggal berstatus PDP disiarkan???
Seharusnya tagar itu #indonesiabisa bukan #indonesiaterserah
Comments
Post a Comment